Bagaimana Minyak Bumi Terbentuk ?

17 03 2010

Manusia hidup di dunia ini hampir tidak bisa dipisahkan dari minyak bumi. Tidak hanya untuk bahan bakar saja kita menggunakan minyak bumi. Adakah yang menyadari bahwa pakaian kita ini menggunakan komponen yang berasal dari minyak bumi? Bahkan sampai ke pupuk pun menggunakan minyak bumi, sehingga tanaman bisa subur dan menghasilkan berbagai macam hasil tanaman. Listrik yang menarangi rumah juga mengunakan generator yang bahan bakarnya dari minyak bumi. Cat, plastik, DVD, katup jantung buatan, dan lain-lain semuanya itu menggunakan bahan dari minyak bumi. Bagaimanakah seandainya minyak bumi itu tiada, atau habis cadangannya?

Lalu bagaimanakah cara minyak bumi ini terbentuk ?

Minyak bumi terbentuk dari organisme, tumbuhan, dan hewan, berukuran sangat kecil yang hidup di lautan purba. Begitu organisme ini mati, lalu terkubur di dasar laut dan kemudian tertimbun oleh pasir dan lumpur. Kemudian ia akan terbentuk lapisan yang kaya akan zat organik yang akhirnya akan menjadi batuan endapan. Proses ini berulang secara terus-menerus, sehingga satu lapisan akan menutup lapisan berikutnya. Dan ini berlangsung selama jutaan tahun. Selama jutaan tahun itu pula dimungkinkan lautan tersebut menyusut dan berpindah tempat karena adanya gerakan dari lempeng-lempeng bumi.

Endapan yang terbentuk ini umumnya miskin oksigen. Sehingga tidak dimungkinkan material organik dari organisme, tumbuhan, maupun hewan tersebut terdekomposisi secara sempurnya. Tetapi ada bakteri anaerob (tidak menggunakan oksigen dalam hidupnya) yang mengurai material ini, sedikit demi sedikit, molekul demi molekul, selama jutaan tahun menjadi material yang kaya akan hidrogen dan karbon. Seiring dengan terdekomposisinya material ini, muncul tekanan yang disebabkan oleh batuan yang mengendap di atasnya, sehingga temperatur dan tekanannya menjadi tinggi dan kemudian secara perlahan-lahan akan mengubah sisa-sisa bahan organik tersebut menjadi minyak dan gas bumi.

Minyak bumi yang dihasilkan ini kemudian akan bergerak ke lapisan batuan yang atas karena massa jenisnya yang rendah. Minyak bumi ini akan menuju batuan yang mempunyai pori-pori yang ukurannya cukup. Sehingga minyak akan terakumulasi di lapisan batuan tersebut. Lapisan batuan yang bisa mengandung minyak inilah yang disebut dengan reservoir minyak.

Batuan yang mengandung minyak bumi tertua yang diketahui berumur lebih dari 600 juta tahun. Sedangkan yang paling muda berumur sekitar 1-juta tahun. Bisa kita bayangkan berapa lama waktu pembentukan minyak bumi tersebut. Waktu pembentukan yang lama inilah yang menyebabkan minyak bumi termasuk sumber daya yang tidak dapat diperbarui. Sehingga sudah seharusnya lah kita menghemat penggunaan minyak bumi ini demi kelangsungan hidup manusia.

Artikel ini dimuat di netsains.com pada tanggal 11 Maret 2010

foto:globaleconomy.foreignpolicyblogs





Bagaimana Panas Bumi Bisa Menghasilkan Listrik ?

17 03 2010

Hampir semua pembangkit listrik membutuhkan uap untuk membangkitkan listrik. Entah itu pembangkit listrik yang menggunakan gas alam, batu bara, ataupun yang menggunakan nuklir sekalipun, semuanya digunakan untuk memanaskan air pada boiler sehingga terbentuk uap. Selajutnya uap ini digunakan untuk memutar turbin. Turbin akan memutar generator dan dari generator listrik akan dibangkitkan.

Lalu bagaimana dengan pembangkit listrik tenaga panas bumi? Pembangkit listrik tenaga panas bumi berbeda dengan pembangkit listrik pada umumnya. Pembangkit listrik panas bumi meminjam panas dari bumi. Pembangkit listrik panas bumi menggunakan uap dari sumber panas di dalam bumi. Selajutnya sama seperti pembangkit listrik pada umumnya, uap dari dalam bumi ini digunakan untuk memutar turbin yang akan mengaktifkan generator, sehingga listrik bisa dihasilkan.

Bagaimana kita bisa mengetahui suatu daerah yang bisa menghasilkan panas bumi yang bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik? Bagian dalam bumi memiliki suhu tinggi. Panas inilah yang bisa dimanfaatkan untuk pembangkit listik tenaga panas bumi. Tetapi kita berusaha mencari daerah-daerah yang relatif dangkal. Daerah yang dangkal lebih mudah diambil panasnya secara teknologi. Selain itu juga lebih murah tentunya dalam hal investasi. Keberadaan sumber panas bumi yang relatif dangkal ini ditandai dengan munculnya geyser, sumber air panas, fumarol, kolam air panas, dan lain sebagainya.

Bagaimana cara kerja pembangkit listrik panas bumi? Di daerah yang berprospek menghasilkan panas bumi, dibuat sumur pemboran. Dari sumur-sumur produksi ini akan menghasilkan uap. Uap selanjutnya akan dialirkan menuju separator untuk memisahkan uap dengan air. Umumnya lapangan panas bumi ini menghasilkan fluida 2 fasa, yaitu uap dan air. Setelah bersih, uap ini akan dialirkan ke turbin, turbin selanjutnya akan memutar generator. Dan generator inilah yang akan mengubah energi kinetik menjadi energi listrik.

Uap yang keluar dari turbin selajutnya akan masuk ke kondensor untuk dikondensasikan. Uap akan berubah wujudnya menjadi cair yang disebut dengan kondensat. Kondensat ini kemudian dialirkan ke  menara pendingin untuk mendinginkan suhunya. Lalu air yang sudah relatif dingin ini diinjeksikan kembali ke dalam bumi melalui sumur injeksi. Inilah yang menjadikan energi panas bumi sebagai energi yang berkelanjutan.

Dampak negatif pemanfaatan energi panas bumi ini tehadap lingkungan bisa dikatakan nol. Tidak ada emisi karbon, tidak ada hujan asam. Sehingga menjadikan panas bumi sebagai sumber energi yang ramah lingkungan.

Artikel ini dimuat di netsains.com pada tanggal 9 Februari 2010

Gambar : eecl-undip.ne





Mengapa Pengerjaan Logging Dilakukan ?

22 02 2009

Logging adalah teknik untuk mengambil data-data dari formasi dan lubang sumur dengan menggunakan instrument khusus. Pekerjaan yang dapat dilakukan meliputi pengukuran data-data property electrical (resistivity dan conductivity), data nuklir aktif dan pasif, ukuran lubang sumur, pengambilan sample fluida formasi, pengukuran tekanan formasi, coring dari dinding sumur, dsb.

Logging tool (peralatan utama logging, berbentuk pipa pejal berisi alat pengirim sensor dan penerima sinyal) diturunkan ke dalam sumur melalui tali baja berisi kabel listrik ke kedalaman yang diinginkan. Biasanya pengukuran dilakukan pada saat logging tool ini ditarik ke atas. Logging tool akan mengirim sesuatu “sinyal”  (gelombang suara, arus listrik, tegangan listrik, medan magnet, partikel nuklir, dsb) ke dalam formasi lewat dinding sumur. Sinyal tersebut akan dipantulkan oleh berbagai macam material di dalam formasi dan juga material di dinding sumur. Pantulan sinyal ini kemudian ditangkap oleh sensor  penerima di dalam logging tool lalu dikonversi menajdi data digital kemudian ditransmisikan lewat kabel logging ke permukaan. Sinyal digital tersebut lalu diolah oleh computer menjadi berbagai macam grafik dan tabulasi data yang diprint pada continous paper yang dinamakan log. Kemudian log tersebut akan diintrepertasi dan dievaluasi oleh geologist dan ahli geofisika. Hasilnya sangat penting untuk pengambilan keputusan baik pada saat pemboran maupun pada saat produksi nanti.

Logging While Drilling, adalah pengerjaan logging yang dilakukan bersamaan pada saat membor. Alatnya dipasang di dekat mata bor. Data dikirim melalui pulsa tekanan lewat lumpur pemboran ke sensor di permukaan. Setelah diolah lewat serangkaian computer, hasilnya juga berupa grafik log di kertas. LWD berguna untuk member informasi formasi (resistivity, porositas, sonic, gamma ray) sedini mungkin pada saat pemboran.

Mud Logging, adalah pekerjaan mengumpulkan, menganalisis, dan merekam semua informasi dari partikel solid, cairan dan gas yang terbawa ke permukaan oleh lumpur pada saat pemboran. Tujuan utamanya adalah untuk mengetahui berbagai parameter pemboran dan formasi lumpur yang sedang dibor.





Kill Methods

18 02 2009

The are several kill methods in common use today. This techniques are similar in principle, and differ only in respect of when kill mud is pumped down.

Driller’s method

In the driller’s method, the kick is circulated out of the hole using the existing mud weight. The mud weight is then raised to the required level and circulated around the well.

For the first is to pump the kick out of the well using existing mud weight, then pump the kill weight around the well.

Advantages of Driller’s Method:

  • Minimum arithmetic
  • Minimum waiting around time
  • Minimum information required

Disadvantages of Driller’s Method :

  • Highest annular pressure
  • Maximum well under pressure time
  • Longest “on choke” time

Wait and Weight Method (also known as the “engineer method”)

This method achieves both operations simultaneously. Kill mud is prepared before starting the kill, and the kick fluids is circulated out while this mud is circulated to the well. In this theory, kill the well in one circulation.

Advantages of Wait and Weight Method :

  • Lowest wellbore pressure and lowest surface pressure, it mean the stress of pressure control can reduced.
  • Minimum “on choke” circulating time

Disadvantages of Wait and Weight Method:

  • Considerable waiting time – gas migration
  • large increases in mud weight required, this is difficult to do uniformly in one stage

Concurrent method

In This method, a compromise is adopted between this two methods. The kick fluid is circulated out while the mud being circulated in, is weighted up in stages, toward the kill weight.

Volumetric method

The volumetric method is mostly used in production and workover operation. It is a mean of allowing the gas to migrate to surface under control.

When to use volumetric well control?

  • A gas kick is taken and is migrating and the drill string is plugged and only casing pressure can be read
  • No drill string in the well, packer leaking

Batch Method

In this method, the kick fluid is circulated out by kill weight mud.





Bagaimana Cara Menemukan Minyak Bumi ?

16 02 2009

Ada berbagai macam cara : observasi geologi, survei gravitasi, survei magnetik, survey ieismik, membor sumur uji, atau dengan educated guess dan lucky factor.

Survei Gravitasi, metode ini mengukur variasi medan gravitasi bumi yang disebabkan perbedaan densitas material di struktur geologi kulit bumi.

Survei Magnetik, metode ini mengukur variasi medan magnetik bumi disebabkan perbedaan properti magnetik dari bebatuan bawah permukaaan.

Kedua survei ini biasanya dilakukan di wilayah yang luas, seperti misalnya suatu cekungan (basin). dari masil pemetaan ini, baru metode seismik umumnya dilakukan.

Survei Seismik menggunakan gelombang kejut (shock-wave) buatan yang diarahkan untuk melalui bebatuan menuju target reservoir dan daerah di sekitarnya. Oleh berbagai lapisan material di bawah tanah, gelombang kejut ini akan dipantulkan ke permukaan dan ditangkap oleh alat receivers sebagai pulsa tekanan atau sebagai percepatan. Sinyal pantulan ini lalu diproses secara digital manjadi sebuah peta akustik di bawah permukaan untuk kemudian dapat diinterprestasikan.

Aplikasi Metode Seismik :

Tahap Eksplorasi : untuk menentukan struktur dan stratigrafi endapan dimana sumur nanti akan digali.

Tahap Penilaian dan Pengembangan : untuk mengestimasi volume cadangan hidrokarbon dan untuk penyusunan rencana pengembangan yang paling baik.

Pada Fasa Produksi : untuk memonitor kondisi reservoir, seperti menganalisis kontak antar fluida reservoir, distribusi fluida dan perubahan tekanan reservoir.





Ada Berapa Macam Jenis Sumur ?

15 02 2009

Di dunia perminyakan umumnya dikenal 3 jenis sumur:

Pertama, sumur eksporasi (sering disebut juga wildcat) yaitu sumur yang dibor untuk menentukan apakah terdapat minyak atau gas di suatu tempat yang sama sekali baru.

Jika sumur eksplorasi menemukan minyak atau gas, maka beberapa sumur konfirmasi (confirmation well) akan dibor di beberapa tempat yang berada di sekitarnya untuk memastikan apakah kandungan hidrokarbon cukup untuk dikembangkan.

Ketiga, sumur pengembangan (development well) adalah sumur yang dibor di suatu lapangan minyak yang telah eksis . Tujuannya untuk mengambil hidrokarbon semaksimal mungkin dari lapangan tersebut.

Istilah persumuran lainnya.

Sumur produksi, sumur yang menghasilkan hirdrokarbon, baik minyak, gas  ataupun keduanya. Aliran fluida dari bawah ke atas.

Sumur injeksi, sumur untuk menginjeksikan fluida tertentu ke dalam formasi (lihat Enhanced Oil Recovery ). Aliran fluida bari atas ke bawah.

Sumur vertical, sumur yang bentuknya lurus dan vertical.

Sumur berarah (deviated well, directional well), sumur yang bentuk geometrinya tidak lurus vertical, bisa berbentuk huruf S, J, atau L)

Sumur horizontal, sumur dimana ada bagian yang berbentuk horizontal. Merupakan bagian dari sumur berarah.





Apa yang Dimaksud dengan Enhanced Oil Recovery (EOR)?

14 02 2009

EOR merupakn teknik lanjutan untuk mengangkat minyak jika berbagai teknik dasar sudah dilakukan tetapi hasilnya tidak seperti yang diharapkan atau tidak ekonomis. Ada tiga macam teknik EOR yang umum :

1. Teknik Thermal, Menginjeksi fluida yang mempunyai temperature tinggi ke dalam formasi untuk menurunkan viskositas fluida, sehingga oil akan mudah mengalir ke permukaan. Ini merupakan teknik EOR yang paling populer karena ini paling banyak digunakan. Umumnya yang digunakan adalah uap panas atau air panas.

2. Teknik Chemical, menginjeksikan bahan kimia berupa sulfactan atau bahan polimer untuk mengubah property darifluida atau minyak, sehingga ia lebih mudah untuk dialirkan ke atas permukaan.

3. Proses Miscible, menginjeksikan fluida pendorong yang akan bercampur dengan minyak untuk diproduksi. Fluida yang digunakan misalnya gas hydrocarbon, CO2 atau gas nitrogen.

4. MEOR,Microbial Enhanced Oil Recovery, menginjeksikan microba yang mempunyai kemampunan mensekresikan enzim ke dalam fluida sehingga akan merubah sifat dari fluida / oil sehingga  ia akan mudah diproduksi. Tentunya microba ini harus bisa beradaptasi pada lingkungan reservoir.





Dari Mana Datangnya Minyak Bumi?

14 02 2009

Bagaimana Terjadinya Minyak dan Gas Bumi ?

Ada tiga factor utama dalam pembentukan minyak dan atau gas bumi, yaiyu : pertama, ada “bebatuan asal” (source rock) yang secara geologis memungkinkan terjadinya pembentukan minyak dan atau gas bumi.

Kedua, adanya perpindahan (migrasi) hidrokarbon dari bebatuan asal menuju ke “babatuan reservoir” (reservoir rock), umumnya sandstone atau limestone yang berpori-pori (porous) dan ukurannya cukup untuk menampung hidrokarbon tersebut.

Ketiga, adanya jebakan atau entrapment geologis. Struktur geologis kulit bumi yang tidak teratur bentuknya dapat menciptakan suatu “ruangan” bawah tanah yang menjadi jebakan hidrokarbon. Kalau jebakan ini dilingkupi oleh lapisan yang impermeable, maka hidrokarbon tadi akan diam di tempat dan tidak bisa bergerak kemana-mana lagi.

Sebagaimana kita ketahui di pusat bumi ini ada magma yang selalu panas, sehingga semakin ke dalam akan semakin panas. Dan temperatur ini merupakan hal yang sangat penting dalam pembentukan hidrokarbon. Hidrokarbon kebanyakan ditemukan pada suhu antara 107 oC sampai 177 oC. Ia akan terurai pada suhu diatas 260 oC.

Apa Saja Komponen-komponen Pembentuk Minyak Bumi ?

Minyak bumi merupakan campuran yang rumit dari ratusan rantai hidrokarbon, yang umumnya tersusun atas 85% karbon (C) dan 15% hidrogan (H). Selain itu juga terdapat bahan organic lainnya dalam jumlah yang kecil dan mengandung oksigen (O), sulfur (S) atau nitrogen (N).

Ada 4 macam jenis-jenis hidrokarbon jika kita golongkan menurut umur dan kedalamannya, yaitu : young shallow, old shallow, young deep, dan old deep. Minyak bumi young shallow biasanya bersifat masam (sour), mengandung minyak bahan aromatic, sangat kental dan kandungan sulfunrnya yang tinggi. Minyak old shallow biasanya kurang kental, titik didih yang lebih rendah dan rantai paraffin yang lebih pendek. Old deep membutuhkan waktu yang paling lama untuk pemprosesan, titik didihnya paling rendah, juga viskositasnya paling encer. Sulfur yang tekandung dapat terurai menjadi H2S yang dapat lepas, sehingga old deep adalah minyak mentah yang dikatakan “sweet”. Minyak inilah yang paling banyak diinginkan karena ia dapat menghasilkan bensin (gasoline) yang paling banyak.

Berapa Waktu yang Dibutuhkan untuk Membentuk Minyak Bumi ?

Sekitar 30-juta tahun yang lalu lebih dari 50% cadangan minyak bumi telah terbentuk. Cadangan lainnya diperkirakan bahkan lebih tua lagi. Dari sebiah fosil yang ditemukan bersamaan dengan minyak bumi dari jaman Cambrian, diperkirakan umurnya sekitar 544 sampai 505 juta tahun yang lalu.

Geologist sepakat bahwa minyak bumi terbentuk selama jutaan tahun dari organism, tumbuhan dan hewan, berukuran sangat kecil yang hidup di lautan purba. Begitu organism ini mati, badannya terkubur di dasar lautan lalu terkubur pasir dan lumpur, membentuk lapisan yang kaya zat organic yang akhirnya akan menjadi batuan endapan. Lalu selama jutaan tahun berikutnya, lautan akan menyusut atau berpindah tempat kerena proses geologi.

Selain Bahan Bakar, Apa saja yang Dapat Dibuat dari Minyak dan Gas?

Ban mobil, disket computer, kantung plastic, sandal, tali nilon, boneka, colokan listrik, crayon, atap rumah, kamera, lem, foto, kapsul untuk obat, aspirin, pupuk, tuts piano, lipstick, jam digital, kaca mata, kartu kredit, balon, shampoo, bola golf, cat rumah, lensa kontak, antiseptic, piring, cangkir, tenda, deodorant, pasta gigi, obat serangga, CD, gorden, pengering rambut, parfum, bola sepak, pakaian, tinta, koper, pelampung, pewarna, lilin, paying, mobil-mobilan, pengawet makanaan, pulpen….dan lain-lain yang ditak terhitung jumlahnya. Dapatkan kalian menyebutkan yang lain?





Apakah Perforating ?

14 02 2009

Perforasi adalah proses pelubangan dinding sumur (casing dan lapisan semen) sehingga sumur dapat berkomunikasi dengan formasi. Minyak atau gas bumi dapat mengalir ke dalam sumur melalui lubang perforasi ini.

Perforating gun yang berisi shaped charges di turunkan ke dalam sumur sampai ke kedalaman formasi yang dituju. Shaped charges ini diledakkan dan menghasilkan semacam semburan jet fluida cair dan gas dari bahan metal bertekanan tinggi (jutaan psi) dan berkecepatan tinggi (7000m/s) yang mampu menembus casing baja dan lapisan semen. Semua ini terjadi dalam waktu yang sangat singkat (17µS)

Perforasi dapat dilakukan secara electrical dengan menggunakan peralatan logging atau juga secara mekanikal lewat tubing.





Plan of Development – POD

8 12 2008

Plan of Development – POD

Studi perencanaan pengembangan lapangan (Plan of Development – POD) di suatu lapangan yang diperkirakan mengandung minyak/gas bumi adalah suatu skenario mengambil minyak/gas bumi dari lapangan tersebut yang ekonomis dan ramah lingkungan. POD dapat dilakukan pada suatu lapangan yang baru ditemukan dan akan dikembangkan namun dapat juga dilakukan pada lapangan yang telah diproduksikan.

Pendahuluan memberikan keterangan mengenai lapangan yang distudi meliputi sejarah singkat lapangan, lokasi lapangan, jenis formasi dan reservoir, cadangan reservoir, skenario pengembangan, dan tujuan dari dilakukannya POD serta metodologi studi yang dilakukan, kajian geologi dan geofisika, potensi reservoir dan produksi, skenario pengembangan dan analisis keekonomian.

KAJIAN GEOLOGI DAN GEOFISIKA

Geologi Regional

1. Kerangka Tektonik

Kerangka Tektonik merupakan penjelasan tentang gambaran singkat letak geologi dari lapangan, posisi dalam cekungan dan sejarah evolusi cekungan.

2. Stratigrafi Regional

Stratigrafi Regional berisi tentang deskripsi singkatnya urutan stratigrafi dari cekungan dimana lapanan minyak tersebut ditemukan juga informasi mengenai formasi penghasil hidrokarbon.

3. Sistem Petroleum

Sistem Petroleum adalah penjelasan tentang batuan induk, kematangan, daerah dapur, pola migrasi, reservoir, tipe geometri dan kualitas, dan jenis perangkap.

4. Rekonstruksi Geologi

Rekonstruksi geologi menggambarkan konstruksi ulang kondisi geologi di masa yang lalu.

5. Interpretasi Data Sumur

Intepretasi data sumur dibagi lagi menjadi beberapa bagian, antara lain :

a. Indentifikasi lapisan reservoir

b. Identifikasi lapisan reservoir

Identifikasi lapisan reservoir untuk menjelaskan secara rinci mengenai lapisan-lapisan yang ada dalam reservoir seperti : lapisan sandstone, limestone dan sebagainya beserta dengan kedalaman masing- masing lapisan.

c. Analisa petrofisik

Analisa Petrofisik adalah untuk mendapatkan Gross Reservoir, Porositas, Net To Gross (NTG), Saturasi Air (Sw), Identifikasi Zona Hidrokarbon (Pay), dan batas kontak hidrokarbon air (OWC, GOC,dll).

d. Korelasi lapisan pembawa hidrokarbon

Korelasi lapisan pembawa hidrokarbon menjelaskan mengenai struktur perlapisan dan stratigrafi lapisan yang mengandung hidrokarbon

6. Interpretasi Data Seismik (2D/3D)

a. Pengikatan data seismik dan data sumur untuk lapisan hidrokarbon

Pengikatan data seismik dan data sumur untuk lapisan pembawa hidrokarbon : untuk mendapatkan korelasi lapisan antara data sumur dan data seismik, sebab data sumur terdapat dalam domain kedalaman dan data seismik dalam domain waktu.

b. Hoizon picking

Horizon picking : untuk mengikuti kemenerusan lapisan penghasil hidrokarbon. Software yang digunakan diataranya IESX dan Seiswork.

c. Pembuatan peta struktur waktu (Time Structure Map)

Pembuatan peta struktur waktu : membuat pola struktur waktu lapisan penghasil hidrokarbon.

d. Pembuatan peta struktur kedalaman (Depth Structure Map)

Pembuatan peta struktur kedalaman : membuat pola struktur kedalaman lapisan penghasil hidrokarbon. Perlu dijelaskan proses dan metode yang digunakan untuk mendapatkan peta kedalaman. Software yang bias digunakan diantaranya CPS-3, Z-Map, dan In-Depth.

e. Pembuatan peta impedansi akustik (untuk 3D)

Pembuatan peta impedansi : peta impedansi akustik disarankan untuk dibuat khususnya untuk data seismik 3D. Gunanya untuk melihat sebaran heterogenitas reservoir. Didalamnya dijelaskan juga metoda yang digunakan dalam perhitungan nilai impedansi akustik.

f. Pembuatan peta atribut seismik (untuk 3D)

g. Peta atribut seismik : disarankan untuk dibuat khususnya untuk data seismik 3D. Didalamnya juga dijelaskan jenis atribut yang dipakai. Atribut seismik ini dengan integrasi data sumur digunakan untuk membantu dalam pembuatan peta sebaran iso porositas, sebaran ketebalan gross reservoir, iso saturasi, dll. Software yang digunakan adalah Geoframe dan Jason Hampson Russel.

7. Integrasi Data Sumur dan Seismik

a. Pembuatan peta sebaran isoporositas

b. Pembuatan peta sebaran ketebalan gross reservoir.

c. Pembuatan peta isopermeabilitas

d. Pembuatan peta isosaturasi

e. Pembuatan batas poligon

f. Perhitungan volumetrik

g. Perhitungan volume bulk reservoir dari peta gross reservoir

h. Pemetaan dan perhitungan volume net reservoir

i. Pemetaan dan perhitungan hidrokarbon pore volume

KAJIAN POTENSI RESERVOIR DAN PRODUKSI

A. Reservoir Engineering

1. Sifat fisik fluida menyangkut data PVT dari lapangan tersebut di dalamnya terdapat :

a. Densitas (d)

Densitas merupakan sifat fisik fluida reservoir mendiskripsikan berat suatu fluida per-satuan volume. Umumnya diukur pada kondisi 60 oF dan14.7 psi.

b. Viskositas (m)

Viskositas besaran yang menunjukan hambatan fluida untuk mengalir. Untuk viskositas minyak biasanya memiliki satuan centipoises. Seperti sifat fisik fluida yang lain, viskositas dipengaruhi oleh tekanan dan temperatur. Umumnya semakin tinggi temperatur menyebabkan viskositas semakin kecil.

c. Faktor Volume Formasi (Bo)

Faktor Volume Formasi menunjukkan perbandingan volume fluida pada kondisi reservoir dengan kondisi permukaan.

d. Kompresibilitas (c)

Kompresibilitas merupakan fraksi perubahan volume karena adanya perubahan tekanan pada temperatur yang tetap.

e. Rasio kelarutan gas (Rs)

f. Faktor Deviasi Gas (z)

Faktor Deviasi Gas merupakan perbandingan volume gas pada kondisi aktual dengan kondisi ideal.

g. Kelakuan Fasa Fluida

Kelakuan fasa fluida adalah perubahan fasa fluida karena adanya perubahan tekanan dan temperatur serta perubahan gaya tarik antar molekul.

2. Sifat Fisik Batuan

Sifat Fisik Batuan dalam program ini terdiri atas :

a. Basic Core Analysis

Basic Core Analysis adalah analisa core di laboratorium untuk menentukan parameter seperti permeabilitas absolut dan porositas, serta saturasi air.

b. Special Core Analysis

Special core analysis adalah menganalisa core di laboratorium untuk menentukan parameter seperti permeabilitas absolut, porositas, saturasi air, dan permeabilitas relatif.

3. Welltest Analysis

Welltest Analysis merupakan analisa kelakuan tekanan di reservoir akibat adanya perubahan laju alir. Software yang digunakan diantaranya PanSystem, Welltest 2000, Saphire.

4. Material Balance

Persamaan material balance merupakan persamaan yang dibuat berdasarkan konsep kesetimbangan massa. Jika volume pori dalam sebuah reservoir tetap maka perubahan volume minyak, gas dan air dalam pori reservoir tersebut adalah sama dengan nol, atau dengan kata lain tidak ada perubahan massa di dalam pori tersebut.

5. Perhitungan OOIP/OGIP

Original Oil In Place (OOIP)/Original Gas In Place (OGIP) dilakukan untuk tujuan analisis volume atau cadangan akumulasi hidrokarbon.

B. Production Engineering

Production Engineering meliputi :

1. Inflow Performance Relationship

Inflow Performance Relationship merupakan grafik yang menggambarkan kemampuan suatu sumur dalam memproduksi fluida hidrokarbon. Software yang digunakan misalnya Perform dan Pipesim.

2. Tubing Wellbore Outflow

Tubing wellbore outflow menunjukkan menunjukan kemampuan dan kinerja dari tubing dalam mengalirkan fluida sesuai dengan ukuran diameter yang dipakai.

3. Nodal Analysis

Nodal Analysis adalah prosedur untuk menentukan pada laju alir berapa minyak atau gas diproduksikan yang dievaluasi dengan melakukan perubahan beberapa parameter seperti ukuran tubing, ukuran flowline, tekanan separator, ukuran choke, dll. Juga dengan memperhitungkan adanya parameter komplesi sumur seperti gravelpack, dan perforasi.Software yang digunakan misalnya Pipesim dan Perform.

8. Well Diagram

Well Diagram merupakan diagram yang memberikan informasi mengenai jenis sumur, dan peralatan yang ada dibawahnya.

9. Well Completions

Well Completion menggambarkan bentuk komplesi sumur dimana komplesi ini akan mempengaruhi analisa nodal. Contoh komplesi misalnya gravelpack, desain perforasi, setting packer.

10. Sejarah Produksi dan Komplesi

Sejarah Produksi dan Komplesi memberikan keterangan mengenai sejarah sumur dari segi produksi serta komplesi yang pernah diaplikasikan pada sumur tersebut.

11. Spliting Produksi

12. Metode Pengangkatan

13. Peramalan Produksi/Decline Curve

Decline Curve metoda yang digunakan menentukan cadangan dari suatu reservoir dengan menggunakan data sejarah produksi.

C. Simulasi Reservoir (Optional)

1. Pengumpulan Data

Pengumpulan Data mengumpulkan data-data yang akan digunakan untuk melakukan simulasi reservoir. Data yang dikupulkan meliputi peta-peta geologi, hasil analisa core di lab, analisa fluida dan sejarah produksi dan tekanan.

2. Pembuatan Model

3. Pembuatan Model adalah tahapan dalam simulasi reservoir yang dilakukan untuk menggambarkan bentuk reservoir, batas reservoir, distribusi sifat fluida dan fisik reservoir kedalam sebuah model numerik, serta penentuan grid.

4. Inisiasi

OOIP/OGIP Matching, OOIP/IGIP Matching penyelarasan hasil OOIP/IGIP dari simulasi berdasarkan model yang dibuat dengan OOIP/IGIP dari data geologi.

5. History Matching

History Matching yaitu proses penyelarasan kinerja reservoir dari hasil simulasi dengan kondisi aktual.

6. Forecast

Forecast yaitu proses peramalan kinerja reservoir dengan menggunakan skenario yang ada.

SKENARIO PENGEMBANGAN

Skenario Pengembangan

1. Jadwal Pengeboran Sumur-Sumur

2. Pemboran/Drilling

a. Desain Sumur

b. Tipe Rig

c. Jadwal Pemboran

d. Komplesi

e. Cluster atau Platform

3. Fasilitas Produksi

a. Standar Surface Facilities (sampai SPU)

b. Tambahan Surface Facilities

Segala sesuatu yang dilakukan terhadap reservoir memerlukan fasilitas termasuk operasi pemboran, komplesi, pemompaan, injeksi, pemrosesan dan penyimpanan. Desain yang sesuai dan perawatan fasilitas akan mempengaruhi perolehan keuntungan. Fasilitas harus mampu mendukung rencana manajemen reservoir. Peramalan biaya dan operasi didasarkan pada kebutuhan berbagai fasilitas yang akan digunakan.

4. Problem Produksi

Hal-hal yang harus diatasi pada problem produksi antara lain berupa produksi air dan gas yang dihasilkan dari sumur.

5. Transportasi

Transportasi : untuk mentransfer produksi minyak dari sumur sampai ke market, maka diperlukan production transportation system.

6. Aspek Lingkungan

a. Fisik

b. Sosial

Dalam mengembangkan dan mengoperasikan suatu lapangan, maka pertimbangan-pertimbangan lingkungan hidup dan ekologi harus diikutsertakan. Batasan-batasan yang diatur harus dipenuhi. Hal-hal ini adalah aspek yang sangat penting dan sensitif dalam suatu proses manajemen reservoir, maka persiapan studi dampak lingkungan (AMDAL) perlu dilakukan.

ANALISIS KEEKONOMIAN

Analisis keekonomian dilakukan untuk mengevaluasi kelayakan POD secara ekonomi. Untuk mengevaluasi kelayakan POD digunakan indikator-indikator, diantaranya sebagai berikut :

1. Rate of Return (ROR)

2. Pay Out Time (POT)

3. Profit to Investment Ratio (PIR)

4. Net Present Value (NPV)

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Menyimpulkan gambaran POD secara keseluruhan, antara lain tentang lapangan yang distudi, kajian geologi dan geofisika, potensi reservoir dan produksi, skenario pengembangan dan analisis keekonomian.

B. Rekomendasi

Merekomendasikan aktivitas-aktivitas POD yang akan dilakukan berdasarkan studi yang telah dilakukan.